Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih giat menormalisasi sungai atau naturalisasi sungai. Langkah ini diambil sebagai upaya agar banjir tak terus menerus menghantui warga Ibu Kota.
Meski tujuan normalisasi sudah jelas, nyatanya tidak semua pihak setuju. Penggiat Lingkungan Chaerudin, salah satunya. Chaerudin yang akrab disapa Bang Idin mengatakan, tidak setuju ada normalisasi sungai-sungai di seputar wilayah DKI Jakarta.
"Kalau mau semua sungai dibeton, tunggu Monas hanyut dulu," ujar Bang Idin usai menghadiri Festival Sangga Buana di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (17/3/2018).
Dia menyatakan, sebenarnya tidak masalah dengan betonisasi sungai, namun jangan diterapkan pada semua sungai. Hanya di sungai-sungai tertentu yang memang butuh dinormalisasi.
"Sungai yang dinaturalisasi ini terkait ekosistem peradaban sebagai upaya membangun kehidupan masa depan," ujarnya.
Pernyataan Bang Idin ini pun langsung ditanggapi Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno. Dia mengatakan setuju perlunya kearifan lokal untuk menentukan sungai yang harus dinormalisasi dan tidak.
Untuk itu, Sandi mengatakan akan mengkaji usulan terkait naturalisasi sungai.
"Idenya patut untuk dikaji, bagaimana kearifan lokal bagaimana naturalisasi sungai dapat menjadi sebuah lifestyle baru," tutur Sandi.
Penggagas OK OCE ini berpendapat, daerah di dekat muara (daerah pantai) yang wilayahnya lebih luas dapat dinaturalisasi.
Sementara jika normalisasi (sungai yang dibeton) justru dapat mempercepat laju air dan menyebabkan sedimentasi. Sebaliknya naturalisasi sungai sebagai salah satu upaya membuat daerah resapan air.
"Saya sudah sepakat juga dengan Bu Susi (Menteri Perikanan dan Kelautan) terkait wilayah muara pantai yang bisa dinaturalisasi," terang Sandi.










![Roro Fitria. [foto: instagram/roro.fitria1989]](https://cdn-a.production.liputan6.static6.com/assets/images/blank.png)


































